PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA_makalah lengkap
Makalah
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
Di
S
U
S
U
N
Oleh
YUYUN AFLA
SMP NEGERI 3 PAYA BAKONG
JALAN KEBUN PIRAK DESA ALUE BIENG
KECAMATAN PAYA BAKONG
KABUPATEN ACEH UTARA
PROVINSI ACEH
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga
kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam
tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya
dengan bahasa yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa
sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri judul
perkembangan bahasa Indonesia sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam
makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang perkembangan bahasa
Indonesia yang kami mulai dari sumber bahasa Indonesia, proses pemberian nama
bahasa Indonesia, pertistiwaperistiwa penting yang berkaian dengan bahasa
Indonesia serta mengapa bahasa melayu yang dipilih sebagai sumber bahasa
Indonesia.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami
jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.
Alue bieng 13 Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
…………………………………………………..............……i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….................…ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………..............................………………………1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….........................………2
C. Tujuan …………………………………………………………………...........................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Sumber Bahasa Indonesia ……………………………..…………………......................3
B. Peresmian nama bahasa Indonesia ………………..…….....................……….…………4
D. Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan bahasa Indonesia
...…......................4
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan ………..………………………………………………………...........................7
DAFTAR PUSTAKA ………..………………………………………………......................8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat komunikasi yang
paling baik dalam menunjukkan identitas kultural suatu
bangsa.Dengan kata lain bahasa menunjukkan bangsa
(muhadjir,1987). Itu sebabnya penting bagi bangsa Melanesia melestarikan
sekitar 250 bahasa etnisnya dari arus besar dominasi ‘bahasa Indonesia’. Sejauh
mana dominasi itu? Apa dampaknya? Bagaimana proses historisnya? Menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini, penting sebagai upaya melestarikan identitas bangsa
Melanesia, yang selama ini ‘lebur’ dalam “NKRI” dan dalam banyak hal justru
mengalami Jawanisasi. Ini kontradiktif dengan gagasan Indonesia yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang dari pada
Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional
sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka(shane,1984).
Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai
bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat
itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antar etnis (lingua franca)
yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran
agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting. Deklarasi Sumpah
Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa
Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa
sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan
bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya
sebagai bangsa. Maka dalam makalah ini kami mencoba untuk mensajikan pembahasan
tentang sumber bahasa Indonesia, peresmian nama bahasa Indonesia dan peristiwa-peristiwa
penting yang berkaitan dengan bahasa Indonesia.
B. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bahasa apa yang menjadi sumber bahasa Indonesia
2. Mengetahui proses Peresmian nama bahasa Indonesia
3. Mengetahui alasan bahasa melayu diangkat menjadi bahasa
indonesia
4. Mengetahui peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan
bahasa
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumber Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa
dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan,
maupun penyerapan dari bahasa daerah dan
asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana
diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam
Kongres Bahasa Indonesia tahun 1939 di
Solo, Jawa Tengah, "jang dinamakan
'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang
soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi
menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa
itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia;
pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes
dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan
Indonesia". Atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II
1954 di Medan, Sumatra Utara, "...bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa
Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan
pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia".Sejarah tumbuh dan
berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu. Dimana Bahasa
melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca)
atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan
Nusantara, tetapi juga digunakan hampir diseluruh Asia
Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya Prasasti-prasasti
kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Melayu.
Dan pasca saat itu Bahasa Melayu telah Berfungsi Sebagai :
1.
Bahasa
Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan satra
2.
Bahasa
Perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia.
3.
Bahasa Perdagangan baik bagi suku yang ada di
indonesia mapupun pedagang yang
berasal dari luar indonesia.
B. Peresmian Nama Bahasa Indonesia.
Secara sejarah, bahasa Indonesia
merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian
besar masih sama atau mirip dengan
dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.
Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan
dari Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam
pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa :
“Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan
kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa
persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa
Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa
persatuan. Secara
Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui
pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Onktober 1928. Hal ini juga sesuai
dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Namun
secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau
setelah Kemerdekaan Indonesia.
D. Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Berkaitan Dengan Bahasa
Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan
bahasa
Indonesia dapat dirinci sebagai berikut :
1. Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van
Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini
dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit
buku buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan
Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan
penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan,
buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak
sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
3. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kayo menggunakan bahasa
Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad
(dewan rakyat), seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
4. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi pengokohan bahasa
indonesia menjadi bahasa persatuan.
5. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang
menamakan
dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1.
Sumber
dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu.
2.
Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi
digunakan sebagai.bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara Yuridis
Bahasa Indonesia di akui setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18
Agustus 1945.
3.
Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa
indonesia karena bahasa melayu telah digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua
franca)di nusantara dan bahasa melayu sangat sederhana dan mudah dipelajari
serta tidak memiliki tingkatan bahasa.
4.
Begitu
banyak hal yang berkaitan dengan bahasa Indonesia yang menjadi dinamika
perjalanan bahasa Indonesia sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Joesoef, Daoed, 2001. “Pembaharuan Pendidikan dan Pikiran”,
dalam Sularto ( ed .).
Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi: Antara Cita dan Fakta.
Jakarta: Kompas.
- Karis, M. Rusli. 1991, “Pendidikan Islam sebai Upaya Pembebasan
Manusia”, dalam Muslih
Usa (ed.). Pendidikan Islam di Indonesia: Antara Cita dan Fakta.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
- Kuntowijoyo, 2001. Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya,
dan Politik dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental, Bandung: Mizan.
- Maarif, Ahmad Syafii, 1987. “Masalah Pembaharuan Pendidikan
Islam”, dalam Ahmad
Busyairi dan Azharudin Sahil ( ed .). Tantangan Pendidikan Islam.
Yogyakarta: LPM UII.
- Maarif. Ahmad Syafii, 1996. “Pendidikan Islam dan Proses
Pemberdayaan Umat”. Jurnal
Pendidikan Islam, No. 2 Th.I/Oktober 1996.
- Muhadjir, Noeng, 1987. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Social:
Suatu Teori Pendidikan.
Yogyakarta: Reka Sarasih
- Muhadjir, Noeng, 1987. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Social:
Suatu Teori Pendidikan.
Yogyakarta: Reka Sarasih.
- Othman, Ali Issa, 1981. Manusia Menurut al-Ghazali, alih bahasa
Johan Smit dkk. Bandung:
Pustaka.
- Shane, Harlod G., 1984. Arti Pendidikan bagi Masa Depan.
Jakarta: Rajawali Pers.
- Soedjatmoko, 1991. “Nasionalisme sebagai Prospek Belajar”,
Prisma, No. 2 Th. XX, Februari.
- Suyanto, 2007, “Tantangan Profesionalisme Guru di Era Global”,
Pidato Dies Natalis ke-43
Universitas Negeri Yogyakarta, 21 Mei.
Comments
Post a Comment
jangan lupa comen and share ya